dekat dengan negara tercinta saya Indonesia..

1. Hajime Robot Restaurant
Restoran yang baru dibuka tahun 2010 ini memiliki tagline “The first and only one restaurant where the robots serve your need for your new experience in Thailand”. Yah, memang keunikan restoran ini terletak pada pelayannya. Berpakaian ala samurai, Motoman, nama pelayan robot di restoran ini tidak hanya pandai menyajikan dan melayani pesanan tetapi juga menari dan menghibur pengunjung. Keunikan lain restoran ini adalah menunya tidak dicetak di kartu menu biasa tapi sudah berupa touchscreen canggih yang menempel di meja. Hitungan mundur berlaku saat kita sudah menekan tombol pesan, dan begitu angka menunjukkan hitungan nol, makanan sudah berada di meja dan siap disantap. Harga makanannya berkisar antara 120-250 Baht dengan porsi yang cukup besar. Bila ingin mampir, restoran ini beralamat di Hajime Robot Restaurant 59/27 3rd floor, Monopoly Park Rama 3, Bangkok, Thailand.
Aksi Hajime Saat Melayani Pengunjung
2. KFC Run By Deaf Staff
Bukannya saya mengatakan bahwa dilayani orang tuli atau bisu adalah keunikan, tapi restoran ini saya pilih sebagai salah satu contoh bentuk kepedulian suatu perusahaan besar terhadap orang-orang yang memiliki kekurangan. Dibuka dari tahun 1986, restoran yang terletak di 210 Jalan Ipoh, Kuala Lumpurini merupakan restoran KFC pertama di dunia yang menerima karyawan bisu-tuli. Restorannya didesain sedemikian rupa sehingga mempermudah kerja mereka, seperti pemasangan lampu-lampu indicator di alat pemasak dan dinding yang menandakan kode-kode tertentu (biru untuk berkumpul dan merah untuk keadaan emergency). Dengan kesuksesannya KFC membuka lagi tiga cabang restoran seperti ini di Kuching, Kinabalu dan Singapore.
Pintu Masuk Dan Interior Dalam Yang Penuh Dengan Tanda Sign Language
3. Annalakhsmi
Annalaksmi adalah restoran vegetarian bercabang internasional yang pertama kali didirikan di Kuala Lumpur, Malaysia sebelum membuka cabang di Singapura, India dan Australia. Keunikan restoran ini terletak pada konsepnya yang berpatokan pada moto “Eat to your heart’s content, Pay what your heart feels”. Artinya : kita bisa makan sepuas hati dan bayar sesuka hati pula, kalau tega kita bisa juga tidak bayar..he he he..Lho, kenapa bisa begitu? Nama restoran ini sebenarnya diambil dari nama Dewi Makanan dalam agama Hindu, Annalaksmi, yang memiliki pepatah”athithi devo bhava” yang artinya “Tamu adalah Dewa”. Karena tamu adalah dewa, mereka merasa tidak sepantasnya memberikan harga bagi pelayanannya. Sebagai catatan semua staff pelayan di restoran ini berasal dari berbagai kalangan dan profesi serta bekerja secara sukarela tanpa bayaran. Selain makanan, mereka juga menghibur pengunjung dengan music dan tari-tarian. Bila ingin berkunjung ke restoran ini alamatnya di114 Jalan Berhala Brickfields, 50470 Kuala Lumpur dan bersiap-siaplah makan makanan tradisional India.
Ruang Dalam Annalakshmi Restorant
4. Isdaan
Restoran yang terletak di Gerona, Tarlac, Manila ini sebenarnya adalah restoran terapung dengan sea food sebagai menu utamanya. Restoran ini memiliki beberapa keunikan, selain pelayan dan kokinya yang pandai menyanyi dan menari, dalam restoran ini terdapat THE TACSIYAPO WALL. Tacsiyapo berasal dari bahasa kapangpangan yang artinya mungkin sama dengan “tak tahu malu”. Disini orang bisa melampiaskan rasa marah dan frustasinya dengan melempari dinding tembok dengan piring, gelas, cangkir bahkan televisi ! (tentu saja bayar, televisi yang paling mahal tarifnya). Temboknya sendiri ditulisi berbagai label seperti bos, supervisor, bapak/ibu mertua, bekas istri, pacar dan lain sebagainya. Sebenarnya konsep restoran ini sama dengan konsep sebuah bar di Nanjing, China yang bernama “Rising Sun” yang memperbolehkan pengunjung untuk melampiaskan kemarahan kepada pelayan yang memang mereka sewa untuk itu (ih ngerinya). Pelayan yang dijadikan sasaran kemarahan memang dipilih yang kuat dan berumur kurang lebih 20-30. Penampilannya bahkan bisa disesuaikan dengan pesanan.
Tacsiyapo Wall
5. T-Bowl
Hampir serupa dengan restoran“Modern Toilet” di Hongkong, di Penang Malaysia ternyata terdapat restoran semacam ini. Nama T-Bowl sendiri merupakan kependekan dari Toilet Bowl. Seperti namanya, restoran ini dirancang dengan konsep kamar mandi dimana toilet digunakan sebagai kursi, baskom sebagai meja makan dan bathtub mini sebagai mangkuk sup. Menu makanan bervariasi mulai dari masakan Jepang hingga Korea dengan harga yang menurut saya sih agak mahal. Kalau anda termasuk orang yang ‘jijikan’ disarankan untuk tidak mampir di restoran dengan konsep semacam ini. Walaupun nama makanan di T-Bowl masih lebih sopan daripada Modern Toilet orang yang ‘jijikan’ pasti ngeri untuk mencicipi es krimnya yang dibentuk muter seperti (maaf!) poop..Kalau ingin mampir datang saja ke T-Bowl @ QueensBay Mall (Penang) atau T-Bowl @ Sungei Wang Plaza (Kuala Lumpur).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar